
TAWASSUTH.ID – Literasi digital adalah kemampuan untuk menggunakan dan memahami teknologi digital, termasuk internet, perangkat lunak, dan perangkat keras. Bagi santri milenial di dayah, literasi digital penting karena dapat membantu mereka menghadapi tantangan dunia modern dan memperluas akses mereka terhadap pengetahuan. Literasi digital bagi santri adalah pintu gerbang menuju pengetahuan yang luas dan penguasaan teknologi modern dalam kerangka nilai-nilai agama dan tradisi dayah. Santri diberikan pelatihan untuk menguasai perangkat digital, menjelajahi internet, dan memanfaatkan aplikasi pendidikan.
Literasi digital bagi santri dayah adalah cahaya yang menerangi perjalanan rohani dan intelektual mereka dalam dunia yang semakin terhubung secara digital. Di tengah ketekunan memahami ajaran agama, mereka juga belajar mengenai teknologi modern. Santri dayah tidak hanya mendalami kitab suci, tetapi juga memahami bagaimana teknologi dapat memfasilitasi pemahaman dan penyebaran pesan agama. Mereka belajar menggunakan perangkat digital untuk mengakses sumber-sumber ilmu agama, menghadiri majlis pengajian online, dan berkomunikasi dengan komunitas global untuk berdiskusi tentang nilai-nilai spiritual.
Dalam pendidikan dayah, literasi digital bukan sekadar keterampilan teknis, melainkan juga wadah bagi pemahaman agama yang lebih dalam. Santri dayah belajar bagaimana menggunakan teknologi untuk akses kitab suci, majlis online, atau sumber-sumber ilmu agama yang berharga. Mereka juga diajarkan tentang etika digital, termasuk pentingnya berperilaku baik dan menghindari konten yang merugikan.
Beberapa langkah untuk meningkatkan literasi digital bagi santri dayah yang meliputi:
• Pelatihan: Dayah dapat menyelenggarakan pelatihan khusus untuk santri tentang penggunaan perangkat, aplikasi, dan internet.
• Konten Pendidikan: Dayah dapat mengembangkan konten pendidikan digital yang relevan, termasuk video pembelajaran dan modul online khususnya dalam segmen ilmu agama.
• Kesadaran Keamanan: Santri perlu diberitahu tentang ancaman keamanan digital dan cara melindungi informasi pribadi mereka.
• Pembatasan Waktu: Menetapkan batasan waktu untuk penggunaan perangkat digital agar santri tidak kecanduan akan dunia digital.
• Supervisi: Memberikan pengawasan dan dukungan dari pendidik dalam penggunaan teknologi.
Literasi digital di dayah memungkinkan santri untuk menjadi warga digital yang bertanggung jawab, mempromosikan perdamaian, dan berkontribusi positif dalam masyarakat. Dengan memadukan nilai-nilai agama dengan teknologi modern, dayah menciptakan generasi santri yang siap menghadapi tantangan zaman yang terus berubah. Oleh karena itu, literasi digital di dayah bukan sekadar keterampilan teknis. Santri juga diajarkan etika digital, bagaimana menggunakan teknologi dengan bijak, menghindari konten yang merusak, dan menjaga integritas diri mereka dalam dunia maya.
Dengan literasi digital, santri dayah mampu menjembatani antara nilai-nilai agama dengan perkembangan teknologi. Mereka menjadi generasi yang mampu berkontribusi positif dalam masyarakat dan dunia digital, tetap setia pada nilai-nilai ke-dayah-an mereka sambil menjelajahi cakrawala ilmu pengetahuan yang lebih luas.
Dengan demikian, literasi digital dapat membantu santri dayah menjadi lebih terampil/cakap dalam menggunakan teknologi di era modernisasi sambil tetap mempertahankan nilai-nilai dan ajaran agama mereka.