SINDIKASI MEDIA MODERASI BERAGAMA

Artikel

Pesantren dan Pembelajaran Abad 21

Oleh: Nurul Akmal, M.Pd (Dosen Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe)

Pesantren sebagai salah satu Lembaga Pendidikan tertua dan berpengaruh di Indonesia memiliki peran penting dalam menyiapkan “kesiapan” para santri dalam menyongsong Abad 21. Perkembangan teknologi yang terjadi pada abad 21 sangat pesat dan dinamis, semua informasi yang dibutuhkan dapat diakses dari manapun dan kapanpun. Berbagai media komunikasi berbasis komputerisasi atau digital menjadikan operasional segala kebutuhan dan pekerjaan yang serba otomatis. Kehidupan abad 21 atau era globalisasi menuntut percepatan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan khususnya di bidang Pendidikan tidak terkecuali di bidang Pendidikan Pesantren.

Para santri tidak cukup hanya memiliki kepandaian secara kognitif namun juga harus di dukung oleh life skill dan Keterampilan Abad 21. Menurut Partnership for 21st Century Learning pembelajaran abad 21 telah berkembang dan fokus pada kerangka pembelajaran yang meliputi Life and Career Skills, Learning and Innovation Skills, Media and Technology Skills. Pembelajaran tidak lagi sebatas mentransfer pengetahuan (transfer of knowledge), tetapi juga mentranfer nilai-nilai (transfer of values) dan mentransfer keterampilan (transfer of skills).

Pembelajaran abad 21 menuntut Pesantren untuk memiliki kemampuan mengelola pembelajaran dengan cara mengintegrasikan kecakapan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ada pada para santri, serta yang tidak kalah penting adalah kemampuan dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi.  Pembelajaran abad 21 di Pesantren juga harus di dukung dengan penguatan kemampuan literasi sebagai bagian terpenting dari proses pendidikan untuk meningkatkan pengalaman belajar para santri di Pesantren

Pengalaman belajar dianjurkan oleh UNESCO atau yang dikenal dengan 4 pilar pembelajaran abad 21 yaitu Learning to know (Belajar untuk Mencari Tahu), Learning to do (Belajar untuk mengerjakan), Learning to be (Belajar untuk menjadi pribadi), dan Learning to live together (Belajar untuk hidup berdampingan). Hal tersebut sudah diterapkan oleh pesantren dalam menginternalisasikan pelajaran-pelajaran mulai dari teori, praktek dan nilai-nilai yang telah dipelajari ke dalam kehidupan para santri di pesantren maupun di luar pesantren.

Pada pembelajaran Abad 21 ada empat keterampilan yang harus dikuasai oleh para santri atau yang disebut dengan kecakapan 4C yaitu:

  • Critical Thinking

Critical Thinking yaitu para santri diharapkan memiliki keterampilan untuk merespon suatu informasi yang diterima melalui proses analisis secara objektif dan mampu mengevaluasinya untuk menghasilkan sebuah penilaian. Berpikir kritis dapat membantu para santri dalam meningkatkan pemahaman materi yang dipelajari dengan menganalisis dan mengevaluasi secara kritis konten materi-materi pembelajaran untuk mengkonstruksi pengetahuan yang lebih mendalam.

  • Communication

Para santri di harapkan memiliki keterampilan komunikasi yang berkaitan dengan kemampuan mentransfer informasi baik berupa pemikiran, penyampaian ide, pertanyaan, dan lainnya kepada pihak lain. Kemampuan untuk mengkomunikasikan informasi secara akurat, jelas dan sesuai keinginan, merupakan keterampilan hidup yang sangat diperlukan para santri. Kemampuan Komunikasi yang efektif merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam proses pembelajaran, dengan kemampuan berkomunikasi membantu keaktifan para santri untuk lebih mudah memahami pelajaran dan menjadi lebih percaya diri.

  • Collaboration

Collaboration yaitu keterampilan yang harus dimiliki oleh para santri dalam hal bekerja bersama, saling bersinergi, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggung jawab, serta menghormati perbedaan yang ada. Keterampilan kolaborasi mengarahkan para santri untuk memiliki kemampuan berinteraksi diantara para santri, dan mendorong motivasi semangat berkompetitif dalam arti positif bagi para santri.

  • Creativity

Creativity adalah keterampilan yang harus dimiliki para santri dalam proses berpikir untuk menciptakan gagasan atau ide baru sehingga menghasilkan penemuan-penemuan baru. Dengan keterampilan kreatifitas para santri diarahkan untuk memiliki kemampuan mengembangkan dan menyampaikan ide-ide baru, memiliki sikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda, serta kemampuan berinovasi dan semangat berkreasi.

Keterampilan 4C pada pembelajaran abad 21 menjadi sebuah kewajiban Pesantren untuk membentuk para santri yang siap berkontribusi pada segala aspek kehidupan, dan siap menghadapi persaingan sumber daya manusia yang kian ketat dan perkembangan zaman yang begitu pesat. Keterampilan 4C ini juga akan mengwujudkan cita-cita Indonesia dalam membentuk generasi emas Indonesia Tahun 2045.

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *