SINDIKASI MEDIA MODERASI BERAGAMA

Artikel

Salam Lintas Agama: Merawat Persaudaraan dan Membangun Kemaslahatan

Oleh: Prof. Dr. Danial, M. Ag (Rektor Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe)

TAWASSUTH.ID – Salam dikenal dalam semua agama dengan wujud dan wajah yang beragam. Ia merefleksikan keragaman agama yang ada dalam realitas kehidupan bangsa kita. Tapi, kita yakin bahwa semua agama hadir untuk mewujudkan kebaikan dan kedamaian. Secara leksikal bahasa yang dipakai setiap agama mungkin berbeda, tetapi secara substansial tujuannya sama, yaitu kebaikan dan kedamaian.

Salam lintas agama yang dipraktikkan baik dalam acara resmi pemerintahan maupun acara lainnya harus dibaca dalam konteks dan dimensi yang tepat. Secara dimensional-substansial salam memiliki dimensi teologis, sosiologis dan kosmologis. Ia memiliki dimensi ke-Tuhan-an, ke-manusia-an, dan ke-alam-an. Dalam konteks hubungan lintas agama, salam hendaknya dimaknai dalam dimensi sosiologis. Dengan demikian, ia dilaksanakan dalam konteks hubungan sesama manusia (ukhuwah basyariyah).

Dalam konteks sosial, salam lintas agama bertujuan untuk merawat persaudaraan dan membangun kemaslahatan (kebaikan). Setiap upaya mempererat persaudaraan dan mewujudkan kemaslahatan patut diapresiasi. Karena persaudaraan dan kebaikan/ kemaslahatan merupakan pengejawantahan dari semangat persatuan dan perdamaian. Keduanya merupakan pelaksanaan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Dengan demikian, kita dapat membangun harmoni di tengah keberagaman, merajut sinergi dalam perbedaan, dan memompa energi persatuan dalam pembangunan bangsa dan negara.

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *