SINDIKASI MEDIA MODERASI BERAGAMA

Artikel

Umat Moderat untuk Indonesia yang Hebat

Oleh Taufiqul Hadi (Dosen Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe/ Pemred Tawassuth.Id)

TAWASSUTH.ID – Dalam kurun satu dasawarsa terkahir ini perbincangan mengenai kerukunan umat beragama menjadi semakin menarik. Pemerintah melalui Kementerian Agama terus memprioritaskan program-program terkait pengarusutamaan moderasi beragama. Sehingga pengamalan keagamaan yang dijalankan oleh umat beragama diharapkan tidak mengabaikan komitmen dan wawasan kebangsaan.

Moderasi berasal dari bahasa Latin moderatio, yang berarti ke-sedang-an (tidak berlebihan dan tidak kekurangan). Arti moderasi dalam bahasa Arab dikenal dengan kata wasath atau wasathiyah, yang mana memiliki padanan makna yang sama dengan kata tawassuth (tengah-tengah) dan tawazun (berimbang). Sehingga istilah moderat sering dipahami sebagai sebuah sikap yang menekankan pada posisi tengah atau tidak condong pada kelompok/ golongan tertentu. Ada juga yang memahaminya sebagai sikap lunak atau tidak terjerumus ke dalam ekstrimisme yang berlebihan. Dengan kata lain, moderasi beragama dimaknai sebagai cara pandang, sikap dan perilaku yang berorientasi di tengah-tengah. Serta berupaya bertindak adil dan tidak ekstrim dalam beragama. Dalam konteks tersebut, Islam moderat diterjemahkan dalam sebuah konsep Islam yang berada di tengah, dan menghindari melakukan kekerasan dalam beragama.

Dalam pandangan mayoritas umat Islam, pemikiran tentang Islam yang moderat sering kali dihubungkan dengan konsep ummatan wasathan (komunitas moderat). Secara inheren moderatisme itu ada dalam ajaran dasar Islam, misalnya dalam ekonomi, Islam menganut praktik-praktik ekonomi yang tidak condong kapitalis maupun sosialis. Dalam perspektif Islam, kedua model tersebut ada dalam Islam bergantung pada konteks dan situasi apa keduanya berlangsung, begitu juga dalam bidang politik di mana Islam diyakini berada di antara sistem negara teokratis dan sekuler. Maka makna lain dari ummatan wasathan menekankan pentingnya keseimbangan.

Menjadi Umat yang Moderat

Tema yang diusung pada peringatan Hari Amal Bhakti tahun 2024 adalah “Indonesia Hebat Bersama Umat” merupakan tema yang sarat makna. Indonesia yang memiliki keanekaragaman suku bangsa, adat-istiadat, budaya dan agama. Keanekaragaman ini akan menjadi hebat apabila saling melengkapi dalam menciptakan kehidupan bernegara yang rukun. Moderasi beragama merupakan strategi yang dapat dilakukan oleh pemerintah guna menumbuhkan kesadaran warga negara akan pentingnya kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama.

Membentuk umat beragama berkarakter moderat tidaklah mudah, apalagi untuk mengubah pemikiran dan pemahaman keagamaan yang melekat erat pada idealisme keagamaan tertentu dan sikap fanatik berlebihan. Namun bukan berarti hal tersebut tidak bisa dilakukan, tentu saja membutuhkan kerjasama, kesabaran, komitmen dan tindakan berkelanjutan dari semua pihak. Terutama dari tokoh agama dan pemerintah dalam mewujudkan komunitas umat beragama yang moderat. Di sisi lain, kita sebagai umat beragama juga harus selalu senantiasa untuk mengimplementasikan praktik kehidupan beragama yang moderat dengan terus menebarkan kebaikan, meningkatkan sikap toleransi beragama, saling tenggang rasa dan dapat hidup berdampingan dengan damai bersama umat agama yang lain di dalam masyarakat. Sebagai individu yang beragama kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dengan menghormati dan melindungi hak-hak dasar umat manusia.

Agama juga jangan dijadikan sebagai alat politik yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Mengingat tahun ini bangsa Indonesia dihadapkan dengan pesta demokrasi, hendaknya umat beragama menghindari praktik politik identitas untuk merebut dukungan suara. Hendaknya agama menjadi landasan yang baik bagi elektoral dalam berkontestasi yang damai dalam pemilu. Bukan menjadi sumber pembenaran dalam memperkeruh situasi politik dengan tindakan yang kurang menyenangkan bagi orang lain. Penulis berkeyakinan apabila sikap-sikap tersebut dapat kita implementasikan dalam kehidupan beragama sehari-hari, maka kita telah turut berkomitmen untuk menjadi umat beragama yang moderat demi Indonesia yang hebat. Semoga!

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *